Friday, 5 July 2013

Para Pengungsi Mulai Bangun Rumah Sementara



FOTO : Para pengungsi di desa Nira Nusa ketika berada di kemah darurat yang dibangun (02/07/13). (Foto : FBC/Guche Montero)


ENDE, FBC-Ratusan warga Palue-Kabupaten Sikka yang mengungsi ke wilayah bagian Utara Kabupaten Ende sejak Februari 2013 silam, sekarang mulai menyebar dari posko penampungan ke rumah-rumah kecil berukuran 3×4 meter2 yang dibangun warga atas bantuan pemerintah dan berbagai pihak.


Warga Palue yang mengungsi ini berasal dari desa Nitung Lea, Roki Role dan desa Kesokoja. Sebelumnya para pengungsi tinggal di masing-masing posko yang dibangun di tiga desa yaitu desa Mausambi, Nira Nusa dan desa Ropa di wilayah kecamatan Maurole-kabupaten Ende.


Kepada FBC, Senin (01/07/13), Bernadus Dede, salah satu aparat Desa Mausambi mengatakan, warga Palue yang mengungsi ke wilayah Mausambi sebanyak 217 orang dari 29 Kepala keluarga (KK).


Para pengungsi di desa Nira Nusa ketika berada di kemah darurat yang dibangun (02/07/13). (Foto : FBC/Guche Montero)


“Pada awalnya kami hanya memberikan tempat untuk membangun posko sehingga dapat menampung segala jenis bantuan baik dari pemerintah, biara-biara serta berbagai pihak baik berupa makanan, pakaian, maupun obat-obatan. Sekarang mereka sudah menyebar ke rumah-rumah kecil sesuai jumlah KK karena pemerintah melalui dinas sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik dari kabupaten Ende maupun kabupaten Sikka memberikan bantuan berupa seng 40 lembar per KK,” kata Nadus.



FOTO : Bangunan rumah berukuran 3x4m2 yang dibangun bagi para pengungsi Rokatenda yang berada di desa Mausambi, kecamatan Maurole-Kabupaten Ende (02/07/13) (Foto : FBC/Guche Montero)


Sementara kepala desa Nira Nusa, Geradus Gatu mengatakan warga yang menetap di wilayah desa Nira Nusa sebanyak 18 KK. “Semula mereka tinggal dalam dua posko yang dibangun, namun selanjutnya mereka dibagi menurut jumlah KK,” kata Geradus


Dia menjelaskan para pengungsi masih tinggal dalam kemah-kemah kecil karena baru mendapat bantuan tarpal. Mudah-mudahan, lanjut dia, ke depan mereka juga mendapat bantuan seng dari pemerintah sehingga dapat membangun rumah-rumah kecil.


Bangunan rumah berukuran 3x4m2 yang dibangun bagi para pengungsi Rokatenda yang berada di desa Mausambi, kecamatan Maurole-Kabupaten Ende (02/07/13) (Foto : FBC/Guche Montero)


“Khusus di lokasi ini sudah ada bantuan dari Caritas Maumere bekerjasama dengan Serikat Sabda Allah (SVD) berupa kamar mandi sekaligus toilet permanen sebanyak 3 buah” jelasnya.



Foto : Keadaan tempat tinggal para pengungsi di desa Nira Nusa, Kecamatan Maurole Kabupaten Ende yang masih tinggal di bawah tarpal (02/07) (Foto : FBC/Guche Montero)


Dia menambahkan, untuk kegiatan belajar, kantor desa juga digunakan sebagai tempat belajar bagi anak-anak sekolah (SD) khusus pada sore hari. “Kantor desa untuk sementara digunakan sebagai tempat belajar. Selain itu, orang dewasa dapat mengolah lahan kosong di sekitarnya untuk menanam sayur, kacang atau jenis tanaman jangka pendek lainnya,” tambahnya.


Pantauan FBC, hal yang sama juga terjadi di desa Ropa.Parapengungsi sudah membangun beberapa rumah dengan bentuk dan ukuran yang sama dengan rumah-rumah yang ada di desa Mausambi. Selain mendapat bantuan seng, di wilayah tersebut para pengungsi juga mendapat bantuan berupa dua bak penampung air masing-masing dengan volume 2.200 liter.


Menurut keterangan yang diperoleh dari salah seorang aparat pemerintah desa Ropa, Hilarius Wara, bantuan bak tersebut berasal dari Dinas Sosial Kabupaten Ende untuk mengatasi masalah kekurangan air bagi para pengungsi.


“Pemerintah memberi sumbangan bak penampung air sehingga dapat membantu mereka terutama untuk minum dan masak. Semoga semakin banyak bantuan yang diberikan agar menunjang kebutuhan dan kelangsungan hidup mereka,” pinta Hilarius.


Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sikka, Steph Namang Keda mengatakan, untuk urusan konsumsi tetap menjadi tanggung jawab Dinas Sosial. “Pemerintah terus memfasilitasi segala kebutuhan warga melalui beberapa dinas terkait dan berusaha seoptimal mungkin untuk menjamin kebutuhan para pengungsi selama keberadaan mereka di posko penampungan,” kata Steph.


Ia menambahkan bahwa pemerintah juga melalui dinas kesehatan dibantu Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Sikka, membantu memfasilitasi kesehatan warga terutama diprioritaskan bagi anak-anak usia Sekolah Dasar, balita, para lanjut usia (lansia) serta para ibu.


Sementara, salah satu koordinator tim Caritas Maumere, P. Vande Raring, SVD mengatakan bahwa segenap tim Caritas Maumere tetap menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah dan para donatur untuk membantu kebutuhan dan kelangsungan hidup para pengungsi termasuk tempat penginapan yang layak di samping posko-posko yang sudah dibangun.


“Tentu saja yang dipikirkan adalah bagaimana kelangsungan hidup mereka ke depan tidak hanya kebutuhan hari ini atau besok saja. Gerakan kemanusiaan mesti terus ditingkatkan demi menopang keselamatan dan kehidupan mereka,” kata Pater Vande. (Guche Montero)


EDITOR : GABRIEL KRADO BAOMEKOT
SUMBER :FLORESBANGKIT.COM
- See more at: http://www.floresbangkit.com/2013/07/para-pengungsi-mulai-bangun-rumah-sementara/#sthash.oDdZl2Rl.dpuf

Comments
0 Comments

0 komentar:

"Lemer Watu Ita Mogat,Blawak Papan Hama-hama, Epan Gawan Mogam sawen, Ama Pu Benjer Maumere-Gabriel Krado".