Mutasi Pejabat Pemprop NTT Setelah 17 Agustus
foto :Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, bersama Sekda NTT, Frans Salem, dan Asisten I Setda NTT, Yohana E Lisapaly, di Kantor Gubernur NTT, baru-baru ini.
GKBNEWS, KUPANG,- Sekretaris Daerah (Sekda) NTT, Frans Salem, S.H, M.Si, menjelaskan, mutasi pejabat lingkup Propinsi NTT besar kemungkinan dilakukan setelah 17 Agustus 2013.
"Mutasi mungkin akan dilakukan setelah 17 Agustus," ujar Frans Salem ketika dihubungi Pos Kupang melalui telepon selulernya, Minggu (21/7/2013) siang.
Frans Salem dikonfirmasi soal rencana mutasi yang akan dilakukan setelah Gubernur dan Wakil Gubernur NTT dilantik pada 16 Juli 2013. Dikatakannya, mutasi para pejabat eselon II, III dan IV, sudah direncanakan beberapa waktu lalu.
Bahkan sebelum Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT, hal itu sudah dibicarakan. Saat itu, menteri dalam negeri (mendagri) dalam surat edarannya, membolehkan mutasi.
Akan tetapi, lanjut Frans Salem, dengan berbagai pertimbangan, apalagi yang bertarung dalam Pilgub NTT adalah Gubernur Frans Lebu Raya dengan Wakil Gubernur Esthon Foenay, akhirnya rencana mutasi kala itu diurungkan.
"Enam bulan sebelum pilgub, mendagri memang membolehkan dilakukan mutasi. Tapi itu tidak dilakukan karena berbagai pertimbangan. Kalau saat ini mutasi dilakukan, maka sesungguhnya bukan hal baru. Mutasi itu terkait dengan lowongnya sejumlah jabatan, baik pada eselon II, III maupun eselon IV," ujarnya.
Saat ini, kata Frans Salem, ada beberapa jabatan yang lowong. Dan, Asisten II Setda NTT, Andreas Jehalu, terpaksa harus merangkap enam jabatan sekaligus. Ini terjadi karena banyak jabatan lowong setelah para pejabat pensiun.
Enam jabatan yang disandang oleh Andreas Jehalu, yakni Asisten II, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten III, Plt Kepala Biro Kepegawaian, Plt Kepala Biro Ekonomi, Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), dan Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi NTT.
Begitu juga Asisten II, Yohana E Lisapaly, harus merangkap beberapa jabatan, yakni Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) NTT, Plt Kepala Badan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Propinsi NTT.
"Sejak para pejabat itu pensiun beberapa waktu lalu, sampai saat ini belum ada yang mengantikan posisi tersebut. Jadi dua asisten yang ada, harus merangkap jabatan. Makanya, mutasi pasti akan segera dilakukan," tandas Salem, yang juga Ketua Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) itu.
Ia mengatakan, mutasi yang dilakukan bukannya untuk kepentingan politik. Mutasi pada hakekatnya untuk memenuhi kebutuhan organisasi. "Ada begitu banyak jabatan yang lowong, sehingga perlu dilakukan mutasi agar jabatan itu bisa terisi. Itu kebutuhan organisasi," tandasnya.
Menyangkut penempatan pejabat, Frans Salem mengatakan, dilakukan melalui penggodokan dan pertimbangan yang matang. Para pejabat akan diseleksi, sebab yang dipilih adalah figur yang punya kemampuan dan profesional di bidang tugas yang diemban.
"Gubernur kita saat ini bukan orang baru. Gubernur kita ini pernah menjabat wakil gubernur setelah itu menjadi gubernur. Sekarang terpilih lagi. Jadi, gubernur kita ini sudah tahu dan sangat kenal para pejabat di lingkungan Pemerintah Propinsi NTT. Kalau dilakukan mutasi, maka yang dipilih tentu pejabat yang mampu dan profesional. Dan, Pak Gubernur sudah kenal semua pejabat yang ada," tandas Frans Salem.
"Kami sudah tahu dan kenal para pejabat yang ada. Pak Gub (Gubernur Frans Lebu Raya, Red) juga sangat tahu dan sangat kenal para pejabat saat ini. Jadi para pejabat yang diangkat nanti, adalah mereka yang sudah terukur kinerjanya," tambahnya.
Ia menepis anggapan bahwa pengangkatan pejabat nanti diwarnai oleh like and dislike terkait keterlibatan mereka dalam pilgub lalu. "Pilgub sudah selesai dan sekarang bagaimana mengisi begitu banyak jabatan yang lowong. Penempatan pejabat sesuai kemampuan," tegas Frans Salem.(pos-kupang)
read more : http://kupang.tribunnews.com/2013/07/22/mutasi-pejabat-pemprop-ntt-setelah-17-agustus
Editor: gabriel krado baomekot
Sumber: Pos Kupang