Wapres Boediono : Di Ende Bung Karno Menemukan Dunia yang Berbeda
Di Ende beliau akrab dangan rohaniwan Katolik bahkan mendapat keleluasaan untuk kegiatan beliau seperti menggunakan Aula Imaculata untuk kegiatannya, dan di Ende pulalah lahir tulisan-tulisan beliau yang terkenal tentang Islam.
Pernyataan ini disampaikan Wakil Presiden RI Prof. Dr. Boediono dalam sambutannya di hadapan ribuan massa memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni di Lapangan Pancasila Ende, Sabtu 1/06.
“Selama pembuangan di Ende Soekarno mampu menggunakan kesempatan untuk mengenal perkembangan dunia. Beliau tinggal di sini namun dikota ini beliau mampu mengenal keadaan politik Eropa dan perubahan dunia Arab, maka tidak heran bila renungan beliau selama berada di kota ini menjadi bahan yang sungguh luar biasa kaya akan makna kesatuan yang kemudian diwujudnyatakan dalam apa yang kita kenal Pancasila,” kata Wapres Boediono.
Wapres Boediono yang juga Ketua Yayasan Ende Flores ini mengungkapkan kegembiraan dan kebanggaannya berada di Ende. “Saya bangga, kita berada di hari yang bersejarah dan berada di tempat yang bersejarah. 68 tahun yang lalu Bung Karno mengumandangkan asas-asas yang mendasari kehidupaan perjuangan bangsa dan tanah air Indonesia. Itulah sebabnya kebhinekaan itu harus dianggap sebagai sebuah amanah yang harus dirawat sebaik-baiknya. Kebhinekaan itu harus ditautkan dalam persatuan,” ujar Wapres.
Dalam pidatonya kurang lebih 10 menit itu, Wapres Boediono juga menekankan apa yang menjadi amanah Soekarno bahwa pada prinsipnya, Indonesia adalah semua untuk semua.
“Semua untuk semua berarti Indonesia bukanlah hanya untuk umat Islam atau hanya untuk umat Kristen, atau Konghucu, atau Hindu, atau untuk mereka yang sebelah barat, atau untuk sebelah timur. Semua untuk semua berarti Indonesia tidak bisa hidup dengan apa yang disebut egoisme agama, suku. Kita hidup harus dalam kesatuan dan kebersamaan dengan menjunjung tinggi nilai kesatuan,” kata Boediono
Dalam acara peresmian situs Bung Karno ini, hadir pula Ketua MPR RI Taufik Kiemas beserta keluarga Bungkarno, anggota MPR RI, Anggota Kabinet Indonesia Bersatu, Anggota DPR RI, Gubernur NTT Frans Leburaya, anggota Yayasan Ende Flores, para Bupati, tokoh agama, dan undangan serta masyarakat.
Kehadiran Wapres disambut meriah oleh warga kota Ende. Dalam acara yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut, Wapres meresmikan dua situs bersejarah, yaitu patung Bung Karno yang terdapat di taman Rendo dan Rumah Pengasingan Bung Karno yang terletak di Jalan Perwira-Ende. (Nando Watu)
Wapres Boediono bersama Ketua MPR RI Taufik Kiemas saat mamasuki panggung utama di lapangan Pancaila Ende. (Foto : FBC/Nando Watu)