Pengecer BBM di Maumere Kembali Beraksi di Jalan
Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu
Pengecer BBM di Maumere Kembali Beraksi di Jalan
POS KUPANG.COM, MAUMERE -- Pengecer bahan bakar minyak (BBM) kembali beraksi di jalan dan trotoar Kota Maumere.
Pengecer BBM berupa bensin menjual bensin 1 liter Rp 7.000,00 pada botol kemasan air bersih besar dan dua liter seharga Rp 15.000,00 pada botol kemasan air bersih.
BBM yang dijual warga sempat terhenti ketika tim terpadu melakukan larangan melalui SK Bupati Sikka yang ditandatangani Plh Bupati Sikka, dr.Valen Sili Tupen menjelang kenaikkan BBM.
Namun usai BBM diumumkan naik pengecer BBM kembali berjual di jalan danb trotoar di Kota Maumere.
Pantauan Pos Kupang, di Kota Maumere, di beberapa SPBU terdapat pengecer yang berjual bensin eceran di depan SPBU.
Para pengecer menjejerkan bensin di jalan dan trotoar lalu dibeli pengendara motor yang melintas dan tak mau antri di SPBU.
Beberapa pengecer yang ditemui mengaku, BBM yang dibeli lalu dijual diperoleh dengan cara memanfaatkan tukang ojek yang mengisi BBM di tangki motor baru disalin ke dalam jerigen.
Motor-motor ojek yang mengisi BBM di SPBU dibayar sekali pengisian oleh pengecer BBM yang ingin jualan di pinggir jalan.
Setiap hari pemandangan motor ojek alih profesi jadi pengangkut BBM ada di setiap sudut kota.
Modus yang bisa membuat petugas SPBU mengisi BBM tidak curiga yakni satu motor mengisi BBM di dua SPBU yang berbeda setiap hari.
Sekali isi BBM sebanyak 5 liter lalu disalin ke dalam jerigent seterusnya tukang ojek kembali mengisi di SPBU lain.
Modus lain, suami pergi mengisi BBM dengan motor lalu istrinya yang jual.
Pekerjaan mudah yang cepat mendatangkan uang ini memang sudah berlangsung lama.
Yang lebih mengherankan penjualan BBM eceran di depan SPBU yang di dalam SPBU-nya ada antrian BBM.
Dalam surat edaran larangan penjualan BBM dengan cara menyalin dari tangki ke jerigent sudah disampaikan.
Bukannya pengecer sadar malah semakin menjadi-jadi dan tidak takut dengan larangan tersebut.
"Mereka kan cari makan kenapa dilarang. Harus ada kebijakan. Mereka tetap jual. Kalau mau larang SPBU harus buka 24 jam sehingga warga yang ingin mengisi BBM pagi hari bisa terbantu. SPBU buka jam 6 kalau orang mau berangkat dini hari terpaksa isi di jalan. Untung ada pengecer BBM di jalan sehingga pengendara motor bisa terbantu," kata Kino Parera, warga Perumnas, Kota Maumere, Senin (24/6/2013) siang di kediamannya.*
Editor: Gabriel Krado Baomekot
Sumber: Pos Kupang