Gabriel Krado : Selamat Ulang Tahun Lionel Messi
Ikon Barca dan Argentina merayakan ulang tahun ke-27 hari ini.
Tepat hari ini, 27 tahun silam, seorang bocah lahir di Argentina dan kini dia menjadi idola pecinta sepakbola. Empat Ballon d’Or, tiga trofi Liga Champions dan enam kali juara La Liga hanya sedikit dari sederet gelar yang telah diraih di usianya yang baru 27 tahun. Siapa dia?
Siapa lagi kalau bukan Lionel Messi, striker mungil Barcelona yang permainannya mampu menyihir jutaan pasang mata. Nah, untuk merayakan ulang tahun Si Kutu, Goal Indonesia merangkum sekelumit perjalanan Messi sejak masih di membela klub lokal di Argentina hingga namanya mendunia hingga sekarang.
From Zero to Hero
Lahir di Rosario, Santa Fe Province, Messi tidak datang dari keluarga kaya. Ayahnya, Jorge Horacio, seorang buruh di pabrik baja sementara ibunya, Celia Maria Cuccittini, cuma seorang pembantu paruh waktu waktu. Tapi seperti kebanyakan anak-anak lain di daerahnya, Messi menyukai sepakbola dan di usia lima dia sudah mulai bermain untuk klub lokal Grandoli, yang juga dilatih oleh ayahnya.
Singkat cerita, Messi kemudian hijrah ke Newell’s Old Boys pada 1995 dan menjadi bagian penting tim yang hanya menelan satu kekalahan dalam empat tahun dan mendapat label “Mesin ’87” yang diambil dari tahun kelahirannya.
Sayang, Messi divonis mengalami kekurangan hormon pertumbuhan saat menginjak usia 11 dan butuh perawatan 900 dollar per bulan. Tapi justru masalah inilah yang menjadi awal titik awal bersatunya Messi dengan Barcelona. Carles Rexach, direktur olahraga Barcelona, menyadari bakat yang dimiliki Messi dan mengajaknya melakukan trial di klub Catalan. Blaugrana juga menawarkan diri untuk membayar biaya pengobatan Messi di Spanyol untuk memuluskan langkah mereka memasukkan La Pulga ke klub akademi.
Messi nyaris dilepas klub pada 2003, tapi para pelatih tim junior meyakinkan mereka untuk mempertahankannya. Messi kemudian melakoni debut resmi untuk tim utama pada 16 November 2003 saat usianya 16 tahun 145 hari, dalam laga persahabatan versus Porto.
Kurang dari setahun setelah itu, Frank Rijkaard memberinya debut liga kontra Espanyol pada 16 Oktober 2004 (17 tahun 114 hari), menjadi pemain termuda ketiga yang main untuk Barcelona dan pemain termuda yang main di La Liga, meski akhirnya dipecahkan oleh Bojan Krkic pada September 2007. Ketika mencetak gol senior pertama melawan Albacete Balompie pada 1 Mei 2005, Messi berusia 17 tahun, 10 bulan, tujuh hari menjadikannya pemain termuda yang mencetak gol La Liga untuk Barca, sampai rekornya dipecahkan Bojan dua tahun kemudian yang mencetak gol lewat assist Messi.
“Saya tak akan pernah melupakan fakta dia meluncurkan karier saya, dia memiliki kepercayaan kepada saya saat baru 16 atau 17 tahun,” kata Messi mengenai mantan pelatihnya, Rijkaard.
Sejak mendapat tempat reguler di Camp Nou di musim 2006/07, Messi kerap dibandingkan dengan pendahulunya, Diego Maradona. Di lapangan, pemain dengan tinggi 169 cm membuktikan diri mengapa dia layak dibandingkan dengan sang legenda. Pada 18 April 2007, dia mencetak dua gol di semi-final Copa del Rey melawan Getafe, yang salah satunyanya sangat mirip dengan gol spektakuler Maradona kontra Inggris di Piala Dunia 1986, yang dianggap sebagai gol terbaik abad ini.
Messi berlari sepanjang 62 meter, mengalahkan pemain yang jumlahnya sama ketika Maradona melakukannya (enam, termasuk kiper), mencetak gol dari posisi yang sama dan berlari ke bendera di pojok lapangan, sama persis dengan yang dilakukan Maradona di Meksiko 21 tahun sebelumnya. Melawan Espanyol, Messi juga mencetak gol ‘tangan Tuhan’ milik Maradona kontra Inggris di perempat-final Piala Dunia.
Messi Si Manusia Rekor
Tidak ada yang meragukan kualitas Messi di lapangan hijau dengan sederet gelar yang dipersembahkannya bersama Barcelona menjadi bukti. Tapi yang menjadikan La Pulga lebih spesial adalah dia berhasil membuat sederet rekor baru dalam perjalanan kariernya.
Messi resmi menjadi pemain tersubur sepanjang sejarah Barcelona setelah mencetak hat-trick dalam kemenangan 7-0 atas Osasuna dengan torehan total 371 gol, mengalahkan catatan 369 gol milik legenda Paulino Alcantara yang dicetak pada periode 1912-1927. Sampai saat ini, La Pulga telah membukukan 381 gol di semua kompetisi termasuk pertandingan persahabatan.
Pemain bernomor punggung sepuluh ini juga menjadi satu-satunya bintang lapangan hijau yang merebut empat Ballon d’Or secara beruntun yang dimulai sejak 2009 hingga 2012 sebelum Cristiano Ronaldo menghentikan hegemoni Si Kutu tahun lalu.
Tahun 2012 menjadi salah satu tahun-nya La Pulga. Pada 9 Desember, Messi mencetak dua gol melawan Real Betis, gol ke-85 dan 86 sepanjang 2012, melampaui torehan Gerd Muller yang membukukan 85 gol dalam satu tahun kalender pada 1972 bersama Bayern Munich dan tim nasional Jerman, sekaligus melewati rekor Cesar Rodriguez sebagai top skor Barca di liga. Messi akhirnya menutup tahun dengan torehan 91 gol setelah menjebol gawang Real Valladolid.
Di tahun yang sama, Messi juga mengkuhkan diri sebagai pemain pertama yang mencetak lima gol dalam satu pertandingan Liga Champions sejak digelar pada 1992, ketika membantu The Catalans mebghancurkan Bayer Leverkusen 7-1.
Sejak pertama kali tampil di Liga Champions pada 2004/05, Messi mengukir tinta emas dengan menjadi top skor di empat musim konsekutif. Musim 2008/09 sembilan gol Messi membawa Barca menjadi kampiun usai mengalahkan Manchester United di final, lalu dia kembali jadi pencetak gol terbanyak dengan delapan gol meski The Catalans gagal mempertahankan titel. Messi kembali memiliki andil besar membawa Azulgrana merebut gelar keempat dengan 12 golnya, lalu semusim kemudian 14 gol disumbangkan Si Kutu sepanjang putaran final kompetisi antarklub terelite Eropa.
Catatan tersebut belum termasuk rekor gol di El Clasico dengan sumbangan 21 gol, pemain dengan hat-trick terbanyak dalam satu musim La Liga (delapan hat-trick) dan rentetatan rekor-rekor lainnya yang dipecahkan Messi. Fantastis!
Mempertanyakan Nasionalisme Messi
Meski tampil begitu mengagumkan bersama Barcelona, prestasi Messi di timnas Argentina justru tak begitu memesona. Messi pernah membawa Albiceleste meraih medali emas di Olimpiade 2008 dan juara dunia U-20 tiga tahun sebelumnya.
Tapi di pentas senior, Messi belum mampu berbuat banyak. Messi gagal membawa Argentina melangkah jauh di Piala Dunia 2010 setelah kalah telak 4-0 dari Argentina di babak perempat-final. Di Copa Amerika, Messi gagal mencetak satu gol pun meski dia memberikan tiga assist. Argentina tereliminasi di perempat-final melalui drama adu penalti kontra Uruguay.
Tak heran Messi kerap dihujani kritik karena dianggap setengah hati membela negara. Namun, La Pulga menegaskan mencintai Argentina bahkan dia sempat menolak tawaran membela Spanyol.
“Tentu saya mendengar semua komentar - bahwa saya tidak antusias bermain untuk Argentina, saya tidak menyanyikan lagu kebangsaan nasional atau saya tidak komitmen kepada seragam ini,” tutur Messi dalam buku barunya, ‘Messi, The Patriot’.
“Ini sangat menyakitkan datang ke negara saya dan banyak orang menyerang saya secara tidak adil. Ketika saya kecil saya berharap mendapat panggilan dari AFA [Argentinian Football Association].
“Secara informal saya ditanya apakah ingin bermain untuk Spanyol, tapi saya selalu mengatakan saya ingin main untuk timnas karena saya mencintai Argentina dan ini satu-satunya seragam yang ingin saya pakai,” tegas La Pulga.
“Saya selalu menjadi fan berat tim nasional. Saya menonton pertandingan di televisi karena saya tak pernah bisa pergi ke lapangan dan menonton mereka sebagai fan."
Meski begitu, Messi mulai merebut hati warga Argentina dengan performa impresifnya di Piala Dunia Brasil. Sejauh ini sang kapten telah menyumbang dua gol krusial dalam dua pertandingan sekaligus meloloskan skuat Alejandro Sabella ke babak 16 besar meski masih menyisakan satu pertandingan.
Apakah Messi akan menambah pundi-pundi golnya di Piala Dunia di laga penutup kontra Nigeria sekaligus merayakan ulang tahunnya? Kita lihat saja!
Sumber : Goal.Com