Sunday, 7 July 2013

Bupati Sikka, An-Sar Harus Lebih Sering ke Desa



Foto : Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya melantik Bupati dan Wakil Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera dan Drs. Paolus Nong Susar, di Gedung DPRD Sikka, Sabtu (6/7/2013)


POS KUPANG.COM, MAUMERE -- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya mengingatkan Bupati dan Wakil Bupati Sikka yang baru, Drs. Yoseph Ansar Rera dan Drs. Paolus Nong Susar (paket An-Sar),harus lebih sering turun ke kampung-kampung dan desa-desa di wilayah Kabupaten Sikka untuk melihat secara dekat masalah sosial di masyarakat.


"Kunjungan ke kampung dan desa lebih sering. Tidak hanya saat kampanye baru datang. Masalah sosial di Sikka harus diperhatikan, baik judi dan narkoba maupun masalah lainnya," tegas Gubernur Frans Lebu Raya,ketika melantik Bupati dan Wakil Bupati Sikka periode 2013-2018, Drs. Yoseph Ansar Rera dan Drs. Paolus Nong Susar, dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sikka di Ruang Sidang Utama Dewan, Sabtu (6/7/2013).


Rapat paripurna yang memenuhi quorum ini dibuka Pelksana Tugas (Plt) Ketua DPRD Kabupaten Sikka, Gorgonius Nago Bapa. Hadir Uskup Maumere, Mgr. Gerulfus Khaerubim Pareira, Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon Foenay, M.Si, unsur Muspida Propinsi NTT, bupati dan wabup dari sejumlah kabupaten di NTT, Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi NTT, mantan Bupati dan Wabup Sikka, Drs. Sosimus Mitang dan dr. Wera Damianus, MM, unsur Muspida Kabupaten Sikka, Sekda Sikka, dr. Valentinus Sili Tupen,para pejabat Pemkab Sikka, serta ribuan undangan lainnya.


Lebu Raya mengatakan, hal penting lainnya perhatikan komunitas masyarakat di Pulau Palue. "Ingat akses jalan dirintis dengan kualitas yang baik, akses kesehatan dan pasar dibuka. Harga dilihat, pelayanan BBM kepada masyarakat tidak sulit, ekonomi masyarakat ditata. Pebisnis jangan dipersulit, terutama administrasi dan pariwisata dikembangkan, serta aspek lainnya," tandas Lebu Raya.


Gubernur mengatakan, kematangan bupati sebagai birokrat murni dan wakil bupati sebagai orang lapangan, yakni pegiat lembaga swadaya masyarakat (LSM) merupakan perpaduan serasi. Keduanya punya kepekaan untuk meretaskan kehidupan masyarakat di desa yang susah.


"Kesempatan masyarakat dalam geliat ekonomi dikembangkan. Upayakan reformasi birokrasi, kelola perjalanan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dengan cinta yang sama, dengan hangatnya tanpa mencederai siapapun untuk bangun Sikka dan NTT yang baru," pesan Lebu Raya.


Gubernur mengatakan, program pengembangan pariwisata harus masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sikka. Sebab, lanjutnya, pengembangan pariwisata dapat mensejahterakan masyarakat Sikka. "Saya percaya Kabupaten Sikka jadikan pariwisata sebagai ikon, maka masyarakat bisa sejahtera," ujarnya.


Menurut Lebu Raya, Kabupaten Sikka identik dengan potensi pariwisata. Di Kabupaten Sikka kaya akan potensi pariwisata, baik alam, budaya, rohani dan bahari maupun agrowisata. "Semua potensi ini harus dikembangkan. Kendala dalam pengembangan pariwisata, yakni manajemen, ini harus diubah," tegasnya.


Selain pariwisata, Lebu Raya minta Pemkab Sikka juga masukan bidang perikanan sebagai program prioritas di dalam RPJMD.


Lebu Raya juga menyinggung tentang Sail Komodo yang puncaknya akan digelar di Labuhan Bajo pada September 2013.


Menurut dia, Sail Komodo bukan program presiden dan gubernur, tetapi program semua masyarakat NTT. "Sail Komodo mulai lepas dari Kupang tanggal 14 Agustus 2013 dan puncaknya di Labuhan Bajo. Masyarakat di Sikka harus terima para sailer. Untuk mendukung kegiatan pariwisata, maka dalam tahun ini Pemerintah Propinsi NTT menghibahkan masing-masing desa wisata Rp 50 juta," kata Lebu Raya.


Lebu Raya mengatakan, pelantikkan bupati dan wabup Sikka seharusnya tanggal 31 Mei 2013. Namun, karena proses pemilukada belum selesai maka Mendagri tunjuk Pelaksana Tugas Bupati Sikka.


Lebu Raya minta pemerintahan bupati dan wabup baru dapat merealisasikan program yang sinergis dengan pemerintah propinsi, yakni menerapkan paradigma Anggur Merah. Di mana anggaran publik lebih besar dari aparatur. "Tahun 2014 , porsi aparatur dikurangi, sehingga dana digulirkan ke desa mandiri anggur merah," kata Lebu Raya.


Gubernur juga mengatakan, ia memahami setelah pelantikkan akan diikuti pembenahan, termasuk mutasi pegawai. "Harap dalam mutasi, ikuti ketentuan dan aturan yang berlaku tentang kepegawaian," tegasnya.(oma/ris)


Editor: Gabriel Krado Baomekot
Sumber: Pos Kupang

Comments
0 Comments

0 komentar:

"Lemer Watu Ita Mogat,Blawak Papan Hama-hama, Epan Gawan Mogam sawen, Ama Pu Benjer Maumere-Gabriel Krado".