Thursday, 30 October 2014

Menteri Susi: Tak masuk akal negara rugi Rp 11 T dari perikanan

Jumat, 31 Oktober 2014 09:26

Susi Pudjiastuti. ©Efrimal Bahri


Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyayangkan potensi kelautan Indonesia justru berbalik merugikan negara. Salah satu kerugian yang harus diderita negara adalah besarnya anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kapal yang berlayar di perairan Tanah Air.

Menurut Susi, total kapal di Indonesia saat ini mencapai 5.329 unit. Kapal tersebut meminum BBM subsidi mencapai 2,1 juta kiloliter dalam setahun. Dengan demikian, subsidi yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp 11,5 triliun.

"Pemerintah subsidi sebesar Rp 11,5 triliun, sedangkan PNBP yang didapat hanya Rp 300 miliar. Negara kita dirugikan hampir Rp 11 triliun. Subsidi itu cost untuk negara, tapi pendapatan kecil. It does not make sense, it should change," ucap Susi saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (31/10).

Susi berjanji akan mencari jalan keluar masalah ini. Setidaknya menurut Susi pendapatan negara harus setara dengan cost atau biaya yang dikeluarkan, khususnya dari subsidi BBM.

"Ini tidak boleh terjadi lagi. Kita ingin hasil setara dengn cost yang kita keluarkan. Saya meminta seluruh data KKP bisa diakses semua pelaku," tegasnya.

Salah satu cara yang dilakukan Susi dalam menata perkapalan adalah dengan mengungkap data kapal yang berlayar. Dengan jelasnya data kapal yang berlayar maka bisa dipantau dan diawasi konsumsi BBM subsidi maupun menentukan legal atau ilegalnya sebuah kapal.

"Saya dengan segala kerendahan hati dari anda semua mengawasi semua, Saya publish data yang kita punya, biar anda kita semua partisipant dari program ekonomi bidang perikanan," tutupnya.

Sumber : www.merdeka.com 
Comments
0 Comments

0 komentar:

"Lemer Watu Ita Mogat,Blawak Papan Hama-hama, Epan Gawan Mogam sawen, Ama Pu Benjer Maumere-Gabriel Krado".