Krisis Infrastruktur Pendidikan, Bupati Sikka Bicaranya Saja Yang Besar !
Siswa SDK Nangahaledoi di Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete yang membutuhkan perhatian pemerintah guna menamba ruangan kelas,meja dan kursi sedang dipose di halaman sekolahnya, Sabtu (31/5/2014) siang.-POS-KUPANG
Membaca berita terkini dari Kampung Halaman, soal infrastruktur pendidikan yang kurang mendapat perhatian dari Pemda Sikka, saya merasa tertantang untuk menyampaikan Keluhan saya terbuka kepada semua masyarakat sikka dimanapun berada.
Seperti yang diberitakan oleh Pos-Kupang Edisi Sabtu,31 mei 2014, satu meja untuk 3 siswa di SDK Nangahaledoi. Ini berita yang kesekian kalinya mengungkit fakta2 kemunduran pembangunan di Nian Sikka. Tentu Saja hal semacam ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, sengaja diulur-ulurkan waktunya untuk menangani masalah ini. Apalagi Pendidikan adalah Program Prioritas Pemerintah.
Fakta yang dibongkar oleh Pos-Kupang ini menunjukan bahwa PEMDA SIKKA selama ini terkesan tidak mengetahui persoalan dilapangan, PEMDA SIKKA hanya gemar berwacana di Rumah Dinas tanpa memastikan seperti apa fakta-fakta dilapangan. Saya bisa mengatakan BUPATI SIKKA bicaranya saja yang besar.
Mengapa saya katakan Bupati SIKKA bicaranya saja yang Besar ?
Tentu saja mari kita bayangkan kembali Janji-janji Bupati sikka selama masa kampanye, Bupati sikka menegaskan bahwa pendidikan menjadi Prioritas pembangunan di sikka, pendidikan menjadi yang utama untuk mengukur kemajuan suatu daerah, akan tetapi selama hamper dua tahun memimpin KABUPATEN SIKKA, justru fakta yang terjadi sebaliknya. Persoalan infrastruktur pendidikan tetap tidak terurus.
Secara kasarnya bisa kita katakana Bupati sikka omongannya aja yang besar… yah melihat fakta dilapangan kan banyak sekali persoalan pembangunan terkesan tidak terurus.
Fakta di Nangahaledoi yang diungkap oleh Pos Kupang itu hanyalah satu dari banyak masalah yang belum terungkap. Di Kec. Doreng, Kec. Mapitara juga masi banyak infrastruktur yang perluh dibenahi. Kerena banyak sekolah yang tidak ada bangku, tidak ada meja sekaligus… tentu saja tak bisa kita sebutkan semuanya..
Bupati Sikka Harus Turun kelapangan, Jangan Cuma Duduk santai di Kantor
Dalam mengetahui masalah Bupati Sikka tak cukup hanya mendengar laporan dari bawahan, mentalitas pegawai saat ini tidak bisa dipercaya. Memang ada yang jujur tetapi lebih banyak yang mungkin saja memanipulasi data saat melakukan observasi di lapangan. Laporan ke Bupati semuanya baik-baik saja ternyata sesungguhnya banyak sekali persoalan.
Nah untuk mengantisipasi Pemalsuan informasi dari bawahan, bupati sikka sangat perluh melakukan pengecekan langsung ke daerah-daerah yang terbilang cukup terpencil, misalnya daerah kec. Doreng, mapitara dan juga kec.waiblama.. belum lagi daerah2 kepulauan misalnya di Pamana
Kegagalan mengelola APBD ?
Mayoritas APBD SIKKA diperuntukan kepada Birokrasi seharusnya kinerja birokrasi tidak mengecewakan. Uang rakyat itu dikemanakan semua ? kalau untuk pembangunan, mengapa semua persoalan pembangunan terkesan dicuekin. Semoga Uang Rakyat tidak masuk rekenIng Pribadi
Kesimpulan saya Pak Bupati Sikka Perluh melihat dan mendengar langsung aspirasi masyrakat kabupaten sikka. Pak Bupati sikka harus menghindari Gaya Kepemimpinan yang Lamban, tidak responsive.. Harapan saya PEMDA SIKKA harus berani mengaplikasikan semua aspirasi dan fakta2 dilapangan, minimal semua persoalan pembangunan itu diselesaikan secara bertahap.
Masi banyak persoalan rakyat, dahulukan kepentingan rakyat, jadilah pemimpin yang pro rakyat dan jangan merasa diri sebagai penguasa kerena jabatan Bupati Sikka adalah pelayan masyarakat Sikka
Makassar, 02 Juni 2014
Gabriel Krado