Sunday, 30 March 2014

Gabriel Krado : ( An-Sar ) Pro Birokrasi, Pembangunan Jalan ditempat


OPINI | 31 March 2014 | 00:59|Gabriel Krado| Follow Twiter @surgaflores | Pin BB 2A706579



Drs.Yoseph Ansar Rera dan Drs. Paolus Nong Susar saat Pelantikan


Pembangunan Di Kabupaten Sikka sampai detik ini tidak ada kesan perubahan.


sejak dilantikan pada tanggal 06 Juli 2013, pasangan bupati dan wakil bupati sikka Bpk. Drs. Yoseph Ansar Resa dan Bpk. Drs. Paolus Nong Susar atau biasa disebut dengan Paket An-Sar belum membuktikan perubahan yang lebih nyata untuk rakyat Sikka.


Apa Visi dan Misi Paket An-Sar ?
Yah sejauh ini saya termasuk dari sebagian masyarakat yang mempertanyakan isi visi dan misi paket An-Sar Hampir setahun memimpin Sikka, seharusnya suda ada wujud nyata visi dan misi yang digembar-gembor saat masa kampanye. Banyak pula masyarakat mempertanyakan Visi dan Misi paket An-Sar, ada pula rakyat yang tidak tahu apa visi dan misi paket An-Sar. Seperti terjadi mis komunikasi antara Pemda dengan Rakyat Sikka.


sebagai Pribadi saya apresiasi kebijakan An-Sar dalam mewujudkan Pegawai Negeri yang tertip dan disiplin, ini dibuktikan dengan ditundanya pembayaran Gaji PNS akibat ada PNS yang tidak disiplin. Akan tetapi kebijakan ini saya nilai tidak adil, tindakan indisiplin PNS bersifat personal tetapi PNS yang tidak bermasalah juga ikut menjadi korban, seharusnya masalah bersifat personal/perorangan menjadi tanggung jawab personal juga bukan semua PNSnya.


Yah kalau soal tertip dan disipilin ini hal yang biasa dan suda seharunya diterapkan disetiap instansi pemerintahan.


Pemda Sikka jangan lupa pembangunan di sikka bukan hanya soal ketertiban dan kedisiplinan Pegawai Negeri. Perluh ada gebrakan Pemda yang langsung menyentuh rakyat sikka. Dalam Hal ini mewujudkan visi dan Misinya. adakah program pembangunan yang suda terwujud ? jawabannya tidak ada lalu mengapa hal ini bisa terjadi ? Pertanyaan demi pertanyaan muncul dalam benak ini. .. Ada Apa dengan Paket An-Sar ?


Mayoritas Anggaran Untuk Belanja Pegawai
Anggaran untuk belanja pegawai yang mencapai 71% untuk tahun 2014 dan 88% untuk tahun 2018.


Ini menunjukan Ciri Pemerintahan yang lebih memihak Birokrasi ketimbang kesejahteraan Rakyat. Birokrasi yang akan gemuk sedangkan rakyat sikka cuma dapat ampas saja. Kebijakan Politik yang tidak mencerminkan semangat Revolusi Perubahan bagi rakyat.


ciri pemimpin yang pro rakyat itu bisa dilihat dari alokasi anggarannya, minimal 50 % anggaran APBD untuk pembangunan. ini justru yang terjadi sebaliknya. rakyat cuma dapat sisa anggarannya. ganu ata weta toma poi lurin kuran… hehehehe


Hentikan Anggaran Untuk Perjalanan Dinas
Biaya Perjalanan Dinas itu hanya modus untuk memboroskan uang rakyat, kemana saja berangkat tanpa beban, keenakan dibiayai rakyat, pulang tidak bawa perubahan yang siginfikan. alasan untuk melihat lebih dekat keberhasilan daerah lain dalam menjalankan program adalah contoh kecil kebodohan yang disengaja. kalau Pemda mau jujur kan manfaatkan teknologi donk, sekarang kan kita bisa transfer data melalui internet, bisa minta bantuan pemerintah setempat mengirimkan data-data terkait program yang kita akan pelajari. jadi tidak ada lagi Perjalanan Dinas keluar Daerah yang memakan biaya tranportasi dan makan minum dihotel dan lain sebagainya.


Berharap Bantuan Pemerintah Pusat
Jelas Pembangunan Untuk rakyat sebagian besar mengandalkan Program Pemerintah Pusat seperti PNPM juga yang terbaru tentangan UU DESA yang suda disahkan dimana setiap Desa berhak mendapatkan alokasi anggaran 1,4 Milyar setiap tahun.


Situasi ini yang mungkin dimanfaatkan oleh pemda untuk meningkatkan belanja birokrasinya, pemda sadar betul nantinya program pemerintah pusat dicaplok sebagai hasil karya mereka berhubung banyak rakyat yang menurut mereka tidak mengetahui masalah anggaran. hmmmm Jangan mau bohongi rakyat…!!!saya pikir rakyat suda cerdas menilai pemimpin yang pro rakyat kecil dan pro birokrasi.


kembali saya bertanya ada apa dengan paket An-Sar.. mengapa mayoritas anggaran untuk belanja pegawai ? bukannya rakyat yang harus menjadim prioritas ? sesuai dengan amanat UUD 1945 dan Janji-janji kampanye.


Pesan saya buat pemimpin sikka, dahulukan pentingan rakyat, jangan ingat perut anda saja !!


Makassar, 31 Maret 2014


Gabriel Krado

Comments
0 Comments

0 komentar:

"Lemer Watu Ita Mogat,Blawak Papan Hama-hama, Epan Gawan Mogam sawen, Ama Pu Benjer Maumere-Gabriel Krado".